ANALISIS BERITA JURNALISTIK
Analisis feature adalah sebuah karya jurnalistik yang tidak harus selalu mengikuti rumus 5W+1H. Tulisan
feature lebih bersifat menghibur dan isinya lebih ringan daripada jenis
straight news. Menulis feature juga tidak terikat dengan aktualitas dan
timeliness sehingga lebih santai dan bisa membicarakan apa saja. Penulisan
feature sendiri hendaknya membawa gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa
sehingga susunan kalimatnya menggambarkan profil atau peristiwa tertentu.
Sehingga feature ini lebih sering dikatakan sebagai berita kisah atau berita
cerita.
Berikut beberapa contoh bentuk dari analisis feature:
KNKT Kerahkan Tim Investigasi
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengaku tengah menyelidiki kasus anjlok nya kereta CL 15 di Stasiun Manggarai pada Selasa 3 Oktober 2017 kemarin.
STRAIGHT NEWS REPORT
KNKT Kerahkan Tim Investigasi
Selidiki Penyebab Kereta Anjlok
"Sudah kita kerahkan tim kesana ya. Satu tim yang berisi tiga orang," Ujar Ketua KNKT Suryanto Cahyono, Rabu (4/10/2017).
Suryanto menambahkan tim nya tersebut akan bekerja mengumpulkan data-data penyebab anjlok. "Tim Investigasi masih disana sedang mengumpulkan data-data . Jadi belum tahu seperti apa penyebabnya dan berapa lama investigasi berjalan, "tuturnya.
Sebelumnya Direktur Utama PT. KCI Muhammad Nurul Fadhila menjelaskan penyebab KA 1507 CL Bogor Angke anjlok karena dua ruas rangkaian. Fadhil mengatakan pada pukul 07.40 WIB berdasarkan laporan dari PPKA Stasiun Manggarai KA 1507 CL Bogor Angke anjlok 2 ruas rangkaian kereta paling belakang dengan posisi roda depan menuju arah Sudirman roda belakang menuju arah Cikini.
"Dalam istilah teknis itu double spoon paham ya.Jadi dalam satu kereta ada 2 boogie roda depan ke Sudirman, belakangnya ke Cikini, "kata Fadhil di Stasiun Manggarai, Selasa 3 Oktober 2017.
Analisis Straight News
Unsur 5 W + 1H
What
KNKT Kerahkan Tim Investigasi Selidiki Penyebab Kereta Anjlok
Who
- Ketua KNKT Suryanto Cahyono
- Direktur Utama PT. KCI Muhammad Nurul Fadhila
When
Selasa 3 Oktober 2017
Where
Stasiun Manggarai
Why
KA 1507 CL Bogor Angke anjlok karena dua ruas rangkaian
How
Fadhil mengatakan pada pukul 07.40 WIB berdasarkan laporan dari PPKA
Stasiun Manggarai KA 1507 CL Bogor Angke anjlok 2 ruas rangkaian kereta
paling belakang dengan posisi roda depan menuju arah Sudirman roda
belakang menuju arah Cikini.
DEPTH NEWS
Sekjen PBB Minta Myanmar Berikan
Status Legal pada Muslim Rohingya
New York - Sekretaris Jendral PBB, Antonio Guterres mendesak pihak berwenang Myanmar untuk memberi orang-orang Rohingya sebuah hukum. Guterres menuturkan, pemberian status legal adalah langkah awal untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Dalam sebuah pernyataan, Guterres mengatakan "Myanmar masih belum mau memberikan status kewarganegaraan bagi etnis Rohingya, setidaknya berikan mereka status hukum yang legal. Status ini memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang normal.
Dalam sebuah pernyataan, Guterres mengatakan "Myanmar masih belum mau memberikan status kewarganegaraan bagi etnis Rohingya, setidaknya berikan mereka status hukum yang legal. Status ini memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang normal.
"Pihak berwenang di Myanmar harus mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri lingkaran kekerasan yang kejam ini. Sangat penting untuk memberi orang-orang Muslim Rohingya, baik kewarganegaraan atau setidaknya untuk sekarang status hukum yang memungkinkan mereka memiliki kehidupan yang normal," ucap Guterres, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (6/9).
Guterres menjelaskan, status tersebut akan memungkinkan orang-orang Rohingya untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan dasar, dan layanan kesehatan dan memberi mereka kebebasan bergerak.
Sebelumnya, Guterres mendesak pihak berwenang Myanmar untuk mengakhiri kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine. Menurutnya, kawasan setempat bisa kacau akibat krisis di Rakhine.
Dia juga mengatakan telah menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB. Isinya ungkapan keprihatinan nya atas krisis di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Analisis Depth News
Orang-orang Rohingya berhak mendapatkan status
hukum dan diberikan status legal pada Rohingya merupakan langkah awal untuk
menyelesaikan masalah yg ada selama ini. Myanmar harus cepat mengakhiri kekerasan
terhadap etnis muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.
COMPREHENSIVE NEWS
Cirebon - Terduga teroris IM yang diduga mengincar rombongan Presiden Jokowi di Cirebon pada Senin 18 September 2017 saat meresmikan Festival Keraton Nusantara XI, ditetapkan menjadi tersangka.
IM dinilai warga sekitar sudah berubah sejak setahun lalu. Dia dan istri nya memiliki kelompok pengajian sendiri di rumahnya. di Desa Burujul Wetan RT 02 RW 12 Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka sejak 2006.
"Kalau dia (IM) sendiri aslinya orang Bantarujeg." kata Kepala Desa Burujul Wetan, Thomas Setiawan, Rabu (20/9/2017). Setelah menikah, IM dan istri nya kemudian tinggal di rumah yang saat ini dihuni. Ada 3 keluarga yang tinggal di rumah itu, yaitu IM dan istrinya, keluarga kakaknya, dan ibu mertua IM. Setiawan mengaku tidak ada yang mencurigakan dari gerak- gerik maupun sikap IM dan istrinya suka membaur dengan tetangga dan warga seperti biasa. IM pun sempat bekerja disebuah minimarket di Jatiwangi. Setelah itu dia pindah dan menjadi sales obat di Cirebon.
"Bolak-balik, Jatiwangi-Cirebon setiap hari," kata Setiawan. Perubahan baru dirasakan sekitar setahun terakhir. Terutama sejak istrinya berubah penampilan menggunakan cadar. Setiap IM menggelar pengajian, tidak ada warga sekitar yang ikut. Rata-rata, kata dia, yang ikut pengajian berasal dari luar Kabupaten Majalengka, seperti Jakarta dan Lampung.
"Karena sering bolak-balik Jatiwangi-Cirebon, warga akhirnya menjadi terbiasa tidak melihat IM dalam kehidupan sehari-harinya. Kadang pulangnya malam atau bahkan tidak pulang sama sekali, ya warga juga tidak tahu kalau ternyata dia (IM) terduga teroris," kata Setiawan.
Analisis Comprehensive News
Terduga teroris IM dan istri suka membaur dengan tetangga warga seperti
biasa. IM pun sempat bekerja di sebuah minimarket di Jatiwangi. Setelah itu,
dia pindah dan menjadi sales obat di Cirebon. Tujuan IM mengincar rombongan
Presiden Jokowi saat meresmikan Festival Kraton Nusantara XI.
Polisi Densus 88 menggeledah kediaman IM dan menemukan sejumlah alat bukti yang menguatkan IM menjadi tersangka. Tetangga nya mengaku tidak ada yang mencurigakan dari gerak-gerik maupun sikap IM dan istrinya. Perubahan baru dirasakan sekitar setahun terakhir, terutama istrinya merubah penampilan menggunakan cadar
INTERPRETATIVE NEWS
INTERPRETATIVE NEWS
Marak Penggunaan Bom Ikan di Raja Ampat, Nelayan Lokal Meradang
SELPELE - Pengeboman ikan di pulau bahari Raja Ampat, Papua Barat marak terjadi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Lokasi pengeboman ikan yang dilakukan oleh oknum nelayan atau biasa dikenal perompak terjadi di lokasi konservasi Raja Ampat.
Hal ini membuat nelayan lokal yang mendiami pesisir pulau konservasi Pulau Wayag, Balbalak dan Pulau Sarparang meradang karena mereka kesulitan mencari ikan. Dari pantauan di lokasi didapati beberapa pencari ikan yang diduga merupakan oknum nelayan pengguna bom ikan sedang beraksi.
Petrus Ayelo Gimla, salah seorang nelayan di kampung Selpele menceritakan kelompok perompak ikan dengan cara membom ikan di perairan Raja Ampat, sering membom ikan dengan bahan peledak di sekitar pulau Balbalak, pulau Sarparang dan pulau Wayag.
"Mereka sering mengebom ikan di Pulau Balbalak, Sarparang dan dekat ke Pulau Wayag. Para perompak ini setiap melakukan aksinya berjumlah enam orang dengan menggunakan perahu motor templek," jelas Petrus saat berbincang-bincang dengan MNC Media Group, di kampung Selpele, Minggu, (10/9/2017).
Petrus dan rekan-rekannya yang merupakan nelayan lokal dengan alat tangkap tardisional mengaku sudah sering bertemu para pengebom ikan, namun Petrus dan rekan-rekannya tak berani untuk menghalangi para perompak tersebut karena takut diserang.
"Kondisi ini berdampak luas pada hasil tangkapan para nelayan di kampung Selpele. Karena kami para nelayan harus mencari ikan keluar sangat jauh dari lokasi-lokasi yang biasa. Sebab ikan-ikan sepertinya sudah menjauh," terang petrus.
Kasat Pol Air Polres Raja Ampat Iptu Saroji yang dikonfirmasi MNC Media mengaku belum mendapatkan laporan tersebut, namun menurutnya beberapa waktu lalu petugas patroli Pol Air sempat menangkap para pelaku pembom ikan.
"Keterbatasan sarana dan prasarana menjadi kendala utama kita dalam menjalankan patroli di pesisir pesisir kepulauaan Rja Ampat," sebutnya.
Sementara Kepala Badan Layanan Umum Daerah Adrianus Kaiba mengaku, pihaknya kerap melakukan patroli ke wilayah-wilayah yang diduga dijadikan sasaran pengeboman ikan.
"Namun saat tiba di lokasi pihaknya tidak pernah bertemu dengan para pembom ikan tersebut diduga mereka sudah kabur. Yang jelas masalah ini menjadi tanggung jawab kita bersama," pungkasnya.
Analisis Interpretative News
Pengeboman ikan di pulau bahari Raja Ampat, Papua Barat marak
terjadi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Lokasi pengeboman ikan yang
dilakukan oleh oknum nelayan atau biasa dikenal perompak terjadi di lokasi
konservasi Raja Ampat.
Petrus Ayelo Gimla, salah seorang nelayan di kampung Selpele
menceritakan kelompok perompak ikan dengan cara membom ikan di perairan Raja
Ampat, sering membom ikan dengan bahan peledak di sekitar pulau Balbalak, pulau
Sarparang dan pulau Wayag.
"Mereka sering mengebom ikan di Pulau Balbalak, Sarparang
dan dekat ke Pulau Wayag. Para perompak ini setiap melakukan aksinya berjumlah
enam orang dengan menggunakan perahu motor templek," jelas Petrus saat
berbincang-bincang dengan MNC Media Group, di kampung Selpele, Minggu,
(10/9/2017). Sementara Kepala Badan Layanan Umum Daerah Adrianus Kaiba mengaku,
pihaknya kerap melakukan patroli ke wilayah-wilayah yang diduga dijadikan
sasaran pengeboman ikan.
FEATURE STORY
Peneliti Temukan Teknologi Isi Daya dengan Gerakan Tubuh
CALIFORNIA - Perangkat elektronik menjadi bagian yang
tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Mulai dari
smartphone, laptop, maupun alat untuk mendengarkan musik kini bak teman
hidup yang tak dapat terpisahkan.
Namun yang menjadi kelemahannya adalah daya tahan baterai perangkat yang bisa diandalkan sepanjang hari. Alhasil pengguna tidak bisa jaih dari sumber listrik untuk kembali mengisi daya.
Meski tak harus selalu terhubung namun keadaan ini tentu kerap dialami oleh para pengguna. Menjawab kebutuhan tersebut, belum lama ini para peneliti dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT) telah mengembangkan dua sistem proof-of-concept.
Sistem tersebut dapat digunakan untuk memasok daya ke berbagai perangkat mulai dari smartphone hingga alat pacu jantung, dengan memanfaatkan gerakan tubuh manusia sendiri, tanpa memerlukan usaha tambahan lainnya.
“Jika Anda ingin mengumpulkan energi yang dihasilkan oleh gerakan tubuh, tantangan yang terletak pada pembangkit listrik ini tidak menuntut masukan daya tambahan oleh pengguna," kata Christian Pylatiuk dari Institute for Applied Informatics, dikutip dari IB Times, Kamis (5/10/2017).
Desain dari sistem yang pertama memanfaatkan energi yang dihasilkan tubuh saat berjalan, menggunakan bantal berukuran kecil yang berisi cairan yang diletakkan di bagian bawah kaki pengguna. Saat penggunanya bergerak, maka bantal akan terjepit menyebabkan cairan yang ada didalamnya dipompa bolak-balik melalui selang yang terhubung. Aktivitas ini menggerakkan piston yang pada saatnya menggerakkan generator dan menciptakan listrik.
Tim peneliti memasukkan sistem ini ke prostesis kaki yang mendukung gerakan pemakainya. “Namun mekanisme itu bisa dipasang di sepatu olahraga untuk mengoperasikan sistem diagnosa kinerja,” kata Pylatiuk.
Sementara itu, desain dari sistem yang kedua bisa digunakan di pergelangan tangan pengguna seperti jam tangan, dan dikembangkan dengan prinsip-prinsip jam tangan otomatis, meski dengan sedikit modifikasi.
Namun sayangnya kedua sistem ini masih dalam tahap pengembangan. Akan tetapi menarik untuk ditunggu jika teknologi dapat dimanfaatkan sebagai sistem pengisi daya di masa depan. Dengan begitu pengguna tidak perlu lagi membawa power bank atau mencari sumber listrik ketika daya ada perangkat habis.
Namun yang menjadi kelemahannya adalah daya tahan baterai perangkat yang bisa diandalkan sepanjang hari. Alhasil pengguna tidak bisa jaih dari sumber listrik untuk kembali mengisi daya.
Meski tak harus selalu terhubung namun keadaan ini tentu kerap dialami oleh para pengguna. Menjawab kebutuhan tersebut, belum lama ini para peneliti dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT) telah mengembangkan dua sistem proof-of-concept.
Sistem tersebut dapat digunakan untuk memasok daya ke berbagai perangkat mulai dari smartphone hingga alat pacu jantung, dengan memanfaatkan gerakan tubuh manusia sendiri, tanpa memerlukan usaha tambahan lainnya.
“Jika Anda ingin mengumpulkan energi yang dihasilkan oleh gerakan tubuh, tantangan yang terletak pada pembangkit listrik ini tidak menuntut masukan daya tambahan oleh pengguna," kata Christian Pylatiuk dari Institute for Applied Informatics, dikutip dari IB Times, Kamis (5/10/2017).
Desain dari sistem yang pertama memanfaatkan energi yang dihasilkan tubuh saat berjalan, menggunakan bantal berukuran kecil yang berisi cairan yang diletakkan di bagian bawah kaki pengguna. Saat penggunanya bergerak, maka bantal akan terjepit menyebabkan cairan yang ada didalamnya dipompa bolak-balik melalui selang yang terhubung. Aktivitas ini menggerakkan piston yang pada saatnya menggerakkan generator dan menciptakan listrik.
Tim peneliti memasukkan sistem ini ke prostesis kaki yang mendukung gerakan pemakainya. “Namun mekanisme itu bisa dipasang di sepatu olahraga untuk mengoperasikan sistem diagnosa kinerja,” kata Pylatiuk.
Sementara itu, desain dari sistem yang kedua bisa digunakan di pergelangan tangan pengguna seperti jam tangan, dan dikembangkan dengan prinsip-prinsip jam tangan otomatis, meski dengan sedikit modifikasi.
Namun sayangnya kedua sistem ini masih dalam tahap pengembangan. Akan tetapi menarik untuk ditunggu jika teknologi dapat dimanfaatkan sebagai sistem pengisi daya di masa depan. Dengan begitu pengguna tidak perlu lagi membawa power bank atau mencari sumber listrik ketika daya ada perangkat habis.
Analisis Feature Story
Para peneliti dari Karlsruhe
Institute of Technology (KIT) telah mengembangkan dua sistem proof-of-concept. Sistem
tersebut dapat digunakan untuk memasok daya ke berbagai perangkat mulai dari
smartphone hingga alat pacu jantung, dengan memanfaatkan gerakan tubuh manusia
sendiri, tanpa memerlukan usaha tambahan lainnya.
Aktivitas ini menggerakkan
piston yang pada saatnya menggerakkan generator dan menciptakan listrik.
Tim peneliti memasukkan sistem ini ke prostesis kaki yang mendukung gerakan pemakainya. “Namun mekanisme itu bisa dipasang di sepatu olahraga untuk mengoperasikan sistem diagnosa kinerja,” kata
Pylatiuk.
Tim peneliti memasukkan sistem ini ke prostesis kaki yang mendukung gerakan pemakainya. “Namun mekanisme itu bisa dipasang di sepatu olahraga untuk mengoperasikan sistem diagnosa kinerja,” kata
Pylatiuk.
DEPTH REPORTING
Bagir Manan Sarankan Sidang Ahok Tidak Disiarkan Langsung, Ini Alasannya
KEBON
SIRIH - Mantan
Ketua Dewan Pers Prof Bagair Manan menyarankan persidangan di Indonesia mencontoh negara lain
Hal ini ia katakan menanggapi akan digelarnya
sidang perdana tersangka kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Selasa (13/12/2016) pekan depan. Bagir Manan mengatakan, hampir tidak ada siaran langsung
dalam persidangan yang dilakukan di negara lain, baik itu di negara bebas
maupun tertutup.
"Tradisi di negara yang bebas sekalipun,
apalagi negara yang tertutup, mereka tidak membiasakan adanya live untuk
persidangan pengadilan," ujar Bagir Manan saat ditemui di Gedung Dewan
Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).
Menurutnya, tidak disiarkannya persidangan,
lantaran dinilai bisa mempengaruhi kebebasan hakim dalam melakukan tugasnya.
"Karena mereka takut melanggar, dengan
adanya siaran publik itu akan mempengaruhi kebebasan hakim," jelas Bagir
dalam acara forum rembuk media bertajuk 'Etika dan Live Report Persidangan
Ahok' tersebut.
Ia menegaskan, hakim memiliki kebebasan yang
sangat absolut untuk menegakan keadilan dan kebenaran. Selain itu, siaran
langsung persidangan juga memiliki dampak negatif lainnya, yakni bisa membuat
terdakwa menjadi tidak fokus.
Jika terdakwa tidak fokus dalam persidangan,
hal tersebut bisa menjadi 'blunder' dan pada akhirnya menyusahkan dirinya
sendiri.
"Jangan sampai si terdakwa, misalnya
karena siaran langsung, dia menjadi sangat terpengaruh, sehingga
jawaban-jawabannya dapat menyusahkan dirinya sendiri," ucap bekas ketua
Mahkamah Agung tersebut.
Analisis Depth Reportin
Terasangka kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Selasa (13/12/2016) pekan depan menurut Bagair Manan tidak disiarkannya persidangan, lantaran dinilai bisa mempengaruhi kebebasan hakim dalam menjalankan tugasnya.
INVESTIGASI REPORTING
Temuan Tim Investigasi, di RS Mitra Keluarga Kalideres 11 Sistem Perumasakitan ini Nihil
GAMBIR - Tim Investigasi
Kasus Bayi Debora bentukan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyatakan
telah selesai melakukan tugas mereka. Sebelumnya tim ini melakukan kegiatan
audit, baik dari segi medis, adminsitrasi dan manajemen terhadap Rumah Sakit
Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, terkait kasus kematian bayi bernama
Tiara Denora yang berumur empat bulan. Hasil investigas
tersebut dibacakan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi
Priharto, di Kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pada hari Senin (25/9/2017).
Tim ini,
menurut Koesmedi, menemukan sejumlah kekurangan dalam sistem administrasi di RS
Mitra Keluarga Kalideres. "Satu, kurangnya
pemahaman direktur tentang peraturan perundangan-undangan terkait
perumahsakitan," kata Koesmedi.
Kemudian,
tim juga menemukan tidak adanya regulasi yang seharusnya ditetapkan dalam
sistem perumahsakitan. Di antaranya adalah prosedur pemberian informasi;
kriteria pembiayaan pasien masuk IGD di luar pasien umum dan asuransi; kriteria
dan prosedur transfer atau rujukan pasien; dan kriteria masuk dan keluar
pelayanan intensif.
Selain itu
tim investigasi ini juga menemukan nihilnya pada prosedur pelayanan dan
penetapan DPJP; penetapan daftar dokter yang melakukan praktik kedokteran dan
atau menunjuk dokter pengganti bila dokter berhalangan menyelenggarakan praktik
kedokteran; pemberian kewenangan pelayanan pasien berisiko tinggi; dan
pelayanan pasien rentan, lanjut usia, anak-anak dengan ketergantungan bantuan
dan risiko kekerasan.
"Lalu,
tidak dilakukan diklat mutu pelayanan dan pelatihan untuk direksi dan pimpinan
Rumah Sakit," ujar Koesmedi.
Berikut
adalah temuan menyeluruh Tim Investigasi Kasus Bayi Debora berupa nihilnya
regulasi yang seharusnya ditetapkan dalam sistem perumahsakitan
1.
Prosedur pemberian informasi
2. Kriteria pembiayaan pasien masuk IGD di luar pasien umumndan asuransi
3. Kriteria dan prosedur transfer atau rujukan pasien
4. Kriteria masuk dan keluar pelayanan intensif
5. Prosedur pelayanan dan penetapan DPJP
6. Penetapan daftar dokter yang melakukan praktik kedokteran dan atau menunjuk dokter
2. Kriteria pembiayaan pasien masuk IGD di luar pasien umumndan asuransi
3. Kriteria dan prosedur transfer atau rujukan pasien
4. Kriteria masuk dan keluar pelayanan intensif
5. Prosedur pelayanan dan penetapan DPJP
6. Penetapan daftar dokter yang melakukan praktik kedokteran dan atau menunjuk dokter
pengganti bila dokter berhalangan menyelenggarakan praktik kedokteran
7. Pemberian kewenangan pelayanan pasien berisiko tinggi
8. Pelayanan pasien rentan, lanjut usia, anak-anak dengan ketergantungan bantuan dan
7. Pemberian kewenangan pelayanan pasien berisiko tinggi
8. Pelayanan pasien rentan, lanjut usia, anak-anak dengan ketergantungan bantuan dan
risiko kekerasan
9. Kredensialin untuk mengijinkan anggota staf media melakukan asuhan medis tanpa
9. Kredensialin untuk mengijinkan anggota staf media melakukan asuhan medis tanpa
supervisi
10.
Penugasan berdasarkan atas kredensial perawat dan peraturan perundangan
11. Identifikasi tanggung jawab, tugas, dan menyusun penugasan kerja klinis berdasarkan
11. Identifikasi tanggung jawab, tugas, dan menyusun penugasan kerja klinis berdasarkan
staf kesehatan profesional dan peraruran perundang
Analisis Investigasi Reporting
Dari berita tentang kasus yang dialami RS. Mitra Keluarga Kalideres yaitu
kasus kematian bayi. Tim Investigasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan sejumlah kekurangan dalam sistem administrasi di RS Mitra Keluarga Kalideres.
Tim investigasi ini juga menemukan nihilnya pada prosedur pelayanan dan penetapan DPJP; penetapan daftar dokter yang melakukan praktik kedokteran dan atau menunjuk dokter pengganti bila dokter berhalangan menyelenggarakan praktik kedokteran; pemberian kewenangan pelayanan pasien berisiko tinggi; dan pelayanan pasien rentan, lanjut usia, anak-anak dengan ketergantungan bantuan dan risiko kekerasan. Serta tidak melakukan diklat mutu pelayanan dan pelatihan untuk direksi dan pimpinan rumah sakit.
Dan berita tersebut telah menerangkan seluruh bukti berupa nihil nya regulasi yang seharusnya ditetapkan dalam sistem perumah-sakitan.
Tim investigasi ini juga menemukan nihilnya pada prosedur pelayanan dan penetapan DPJP; penetapan daftar dokter yang melakukan praktik kedokteran dan atau menunjuk dokter pengganti bila dokter berhalangan menyelenggarakan praktik kedokteran; pemberian kewenangan pelayanan pasien berisiko tinggi; dan pelayanan pasien rentan, lanjut usia, anak-anak dengan ketergantungan bantuan dan risiko kekerasan. Serta tidak melakukan diklat mutu pelayanan dan pelatihan untuk direksi dan pimpinan rumah sakit.
Dan berita tersebut telah menerangkan seluruh bukti berupa nihil nya regulasi yang seharusnya ditetapkan dalam sistem perumah-sakitan.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon